Adapunpendapat Hasan Langgulung prinsip manajemen pendidikan Islam itu ada tujuh macam prinsip, diantaranya: iman dan akhlag, Keadilan dan persamaan, musyawarah, pembagian kerja dan tugas, berpegang pada fungsi manajemen, pergaulan dan keikhlasan. 1.

Semoga kita bisa menjadi orang yang lebih ikhlas. - Ikhlas menjadi kata yang ditanamkan oleh orang tua atau guru sejak kita masih menjadi anak kecil. Sebab dalam menjalani kehidupan, dibutuhkan rasa ikhlas untuk bisa menerima apapun yang terjadi dalam IkhlasSecara bahasa, pengertian ikhlas artinya membersihkan bersih, jernih, suci dari campuran dan pencemaran, baik berupa materi ataupun immateri. Secara istilah, pengertian ikhlas adalah membersihkan hati supaya menuju kepada Allah semata, dengan kata lain dalam beribadah hati tidak boleh menuju kepada selain Ikhlas mempunyai kaitan erat dengan niat. Karena adanya sifat ikhlas tergantung pada niatnya. Ketika dalam ibadah seseorang berniat hanya karena Allah SWT Lillahita’ala, maka akan muncul sifat ikhlas di dalam hatinya, sebaliknya ketika ada campuran di dalam niatnya seperti agar dipuji, mendapat imbalan, dan lain sebagainya maka tidak akan muncul sifat ikhlas di dalam merupakan keadaan atau sifat yang timbul dari dalam hati manusia yang menggerakan atau mendorongnya untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Maka dari itu, niat menjadi peran penting dalam melaksanakan ibadah, Maka ketika niat mendorong manusia untuk melakukan perbuatan semata-mata karena Allah maka perbutan tersebut dilandasi oleh sifat ketika niat mendorong manusia untuk melakukan perbuatan semata-mata mendekatkan diri kepada Allah, tetapi ditambahkan di dalam hati goresan yang merusak niat mendekatkan diri kepada Allah berharap sesuatu dari makhluk maka amal itu dikatakan lebih ringan dari sebelumnya dan amalya dikatakan keluar dari batas ikhlas dan menjadikan amal yang Ikhlas Menurut Para UlamaDalam mendefinisikan ikhlas, para ulama berbeda redaksi dalam menggambarkanya. Ada yang berpendapat, ikhlas adalah memurnikan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah mengesakan Allah dalam beribadah kepadaNya. Ada pula yang berpendapat, ikhlas adalah pembersihan dari pamrih kepada Harawi mengatakan “Ikhlas ialah, membersihkan amal dari setiap noda.” Yang lain berkata “Seorang yang ikhlas ialah, seorang yang tidak mencari perhatian di hati manusia dalam rangka memperbaiki hatinya di hadapan Allah, dan tidak suka seandainya manusia sampai memperhatikan amalnya, meskipun hanya seberat biji sawi”.Abu Ali Fudhail bin IyadhIkhlas adalah meninggalkan amal karena manusia adalah riya’. Dan beramal karena manusia adalah syirik. Dan ikhlas ialah, apabila Allah menyelamatkan kamu dari Hudzaifah Al Mar’asyiIkhlas ialah, kesesuaian perbuatan seorang hamba antara lahir dan UtsmanIkhlas ialah, melupakan pandangan makhluk, dengan selalu melihat kepada Khaliq Allah.Macam-Macam IkhlasMenurut ulama ikhlas dibagi menjadi dua yaitu1. Keikhlasan Dalam BeramalKeikhlasan beramal adalah pekerjaan yang dilakukan dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT, menggunakan ihwal-Nya dan menyambut seruan-Nya. Keikhlasan ini ada ketika seseorang hanya murni mempunyai niat untuk mencari ridho diimplementasikan kepada pendidik atau guru maka pendidik harus mempunyai niat awal untuk mencari ridho kepada Allah. Sehingga sifat ikhlas akan sendirinya melekat pada Keikhlasan Mencari mencari pahala adalah keinginan memperoleh manfaat akhirat dengan amal kebajikan. Sehingga seseorang yang melakukan sesuatu berniat untuk mendapatkan pahala di sebut keikhlasan mencari pahala. Lawan dari keikhlasan ini adalah riya’. Hal-Hal yang Merusak Ikhlasa. Riya’Lawan dari sikap ikhlas adalah riya’. Riya’ adalah melakukan amal dengan mengharapka imbalan seperti mengharapkan pujian, posisi atau keduduka yang tinggi di masayarakat, tanpa mencari ridha Allah Sum’ahSum’ah adalah menceritakan amal yang sudah dilakukan kepada orang lain dengan tujuan memperoleh kedudukan di masyarakat, sehingga banyak orang yang memberikan perhatian dan keistimewaan pada NifaqNifaq adalah melakukan amal atau perbuatan di depan orang banak dengan tujuan untuk dipuji oleh orang lain. Maka manusia harus berhati-hati dalam melakukan amal atau perbuatan baik agar ikhlas yang sudah tumbuh didalam hatinya tidak KeikhlasanIkhlas sangatlah penting bagi guru dalam mengajar. Seperti yang di gambarkan oleh Ibnu Al-Qayyim bahwa ikhlas sebagai ruh dalam suatu perbuatan, pemandu bagi suatu perbuatan, menjadi pondasi atau dapat memperkuat maupun menghancurkan perbuatan yang sudah dilakukan, karena orang yang melakukan suatu perbuatan tanpa didasarkan dengan niat yang ikhlas, maka akan mendapat hal tersebut, buah dari keikhlasan yang disebutkan oleh Audah al-Awasyiah antara lain adalah 1. Mendapat pertolongan dan dibela oleh Allah swt2. Selamat dari siksa neraka3. Mendapat kedudukan yang tinggi di akhirat4. Allah akan menyelamatkan dari kesesatan di dunia5. Sebab bertambahnya petunjuk6. Dicintai penduduk langit7. Diterima dengan baik di muka bumi8. Akan mendapatkan reputasi nama baik di kalangan manusia9. Dihandarkan dari kesulitan duniawi10. Menjadikan hati tentram dan bahagia11. Menambahkan keimanan di dalam hati sehingga membenci kefasikan dan kemaksiatan12. Allah akan memberikan taufik13. Meninggal dengan husnul khatimah14. Doanya mudah dikabulkan15. Merasakan kenikmatan16. Mendapatkan kesenangan di dalam kubur. Itulah tadi pembahasan tentang ikhlas, semoga artikel ini dapat membuat Anda menjadi orang yang lebih ikhlas dari sebelumnya.

Adabeberapa perbuatan yang dapat merusak Iman seorang Muslim: 1. Riya' (Pamer) Dikatakan Riya' apabila seseorang berbuat baik, tetapi ditampakan buat orang lain dengan maksud agar orang lain memuji perbuatan tersebut. Riya' dapat terjadi sebelum berbuat, ketika sedang berbuat, dan dapat pula sesudah berbuat.  Vstory Agama Minggu, 13 Oktober 2019 - 1110 WIB VIVA – Pilar-pilar agama ada tiga yaitu Islam, iman, dan ihsan. Sebagai umat yang patuh terhadap agama, sudah seyogyanya kita melaksanakan tiga pilar tersebut. Iman di sini memiliki arti umat Islam harus mengucapkan dengan lisan, meyakini dengan hati, dan mengerjakan dengan dari iman tersebut adalah percaya. Namun demikian, perlu kita ketahui bahwa iman manusia tidak selamanya konstan. Adakalanya naik dan adakalanya turun. Hal ini dipengaruhi oleh banyak hal, di antaranya lingkungan tempat orang itu tinggal, relasi dengan orang-orang yang berbeda keyakinan, dan lain-lain. Kondisi keimanan manusia bisa dinyatakan batal atau rusak jika seseorang tersebut berbuat sesuatu hal yang merusak keimanan. Hal-hal yang dapat merusak keimanan, di antaranya. 1. adalah perbuatan menyekutukan Allah. Dalam hal ini, berarti segala sesuatu yang merupakan kekhususan Allah seperti menyembah Allah atau berdoa dan meminta kepada selain Allah. Mempersekutukan Allah berarti munculnya kepercayaan terhadap sesuatu sebagaimana sifat-sifat atau perbuatan Tuhan terhadap manusia, makhluk, atau Allah tidak ada keserupaannya, tidak ada yang menandinginya, satu-satunya yang Maha Kuasa. Mempercayai mitos berarti merusak kemurnian akidah karena isi substansif kepercayaan telah terisi dengan yang lain atau dibagi menjadi 2, yaitu syirk jali syirik terang-terangan atau biasa disebut dengan syirik akbar syirik yang terbesar. Yaitu secara terang-terangan menyembah selain Allah seperti menyembah patung atau berhala dan lain-lain. Atau suatu tindakan atau sikap seseorang menyarikatkan/menduakan kekuasaan, kekuatan, atau pemberi selamat/madarat kepada selain kedua syirik ashghar yang dikelompokkan menjadi 3. Syirik dalam uluhiyah, yaitu orang yang meyakini bahwa ada tuhan selain Allah yang patut disembah. Contoh seperti meminta pertolongan kepada yang telah meninggal, mendatangi dukun, berdoa di pohon-pohon yang dikatakan keramat. Halaman Selanjutnya Syirik dalam arrububiyah, yaitu jika seseorang meyakini bahwa ada selain Allah yang bisa menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan atau mematikan dan yang lainnya dari sifat-sifat ar-Rububiah-nya. Contoh Firaun yang mengaku menjadi Tuhan dan dapat mengatur serta menentukan sesuatu, kemudian juga seperti Raja Namrud pada masa Nabi Ibrahim. Disclaimer Artikel ini adalah kiriman dari pengguna yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content UGC. Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna. Paranormalyang saya sebutkan disini tentu bukan untuk melakukan hal-hal seperti yang tersebut diatas, yang akhirnya mengarahkan dan menjerumuskan manusia ke lubang yang lebih nista dan suram. yang akhirnya merusak nama dan citra paranormal Indonesia yang semakin terpuruk. Keadaan demikian ini tentu saja tidak bisa dibiarkan mengingat Hal-hal yang dapat merusak keikhlasan adalah sifat riya dan hubbud dunya. Sifat riya menghambat seseorang untuk mengerjakan sesuatu karena orang yang memiliki sifat riya akan terbesit untuk melakukan sesuatu mendapat pujian . Begitu pula dengan sifat hubbud dunya membuat seseorang tidak mau melakukan sesuatu jika tidak mendapat imbalan langsung di dunia karena ia sangat mencintai apa yang ada di dunia ini. Pembahasan Perilaku ikhlas merupakan salah satu perilaku terpuji. Karena orang yang melakukan sesuatu dengan ikhlas adalah orang yang mengerjakan sesuatu karena mengharapkan ridha Allah bukan mengharapkan balasan dari selain Allah. Orang yang mengerjakan sesuatu dengan penuh keikhlasan amalnya akan lebih mudah Allah terimaPelajari lebih lanjut Materi tentang contoh perilaku terpuji yang menunjukkan bahwa seseorang mengamalkan isi kandundungan surah al hujurat ayat ke 10, di link tentang contoh perilaku husnudhan terhadap semasa manusia , di link tentang contoh perilaku husnudhan, perilaku kontrol diri dan perilaku persaudaraan, di link Materi tentang nasehat luqman kepada anaknya, di link Materi tentang istilah bahasa arab tentang perilaku rendah hati, di link ======================= Detail jawaban Kelas VII Mata pelajaran Agama Islam Bab Perilaku terpuji Kode soal AyoBelajar
Makadari itu, demokrasi merupakan sistem politik dengan kekuasaan berada di rakyat. Menurut Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Demokrasi memiliki bentuk-bentuk yang berbeda dalam pelaksanaannya. Macam-macam bentuk demokrasi dapat timbul karena dilihat dari sudut pandang tertentu.
Hal-hal yang Merusak Iman Aqidah Kelas XII ~ Al-imaan yaziidu wa yanqhusu. Iman itu kadang bertambah, kadang juga berkurang. Ketika dalam kondisi susah kadang manusia sangat ingat kepada Allah. Selalu berusaha taqorrub mendekatkan diri kepada Allah. Iman senantiasa terpupuk dan terjaga. Ia sukses dengan ujian keimanannya. Tapi, ketika sedang dalam kondisi bahagia, banyak yang terlena. Banyak yang lupa kepada Allah, sehingga dirinya makin jauh tak ingat kepada-Nya. Gagal dalam ujian keimanan lewat kenikmatan dunia yang dimilikinya. Na'udzu billaah min dzaalik kita berlindung kepada Allah dari yang demikian. Maka, agar iman tetap terjaga dan cenderung bertambah, maka seorang muslim atau muslimah harus senantiasa memupuk dan menjaga imannya. Diantara bentuk memupuk imannya adalah dengan senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan apa yang diperintahkan oleh-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Sedangkan bentuk menjaga imannya diantaranya adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat merusak yang Merusak Iman Beberapa hal yang dapat merusak keimanan diantaranya adalah A. Syirik B. Takhayul, Bid'ah, dan Khurafat C. Riya D. Nifaq E. Riddah G. FasiqA. SyirikPengertian SyirikSyirik secara bahasa berasal dari kata Syarika شَرِكَ yang artinya berserikat, bersekutu, bersama, atau menurut istilah syirik artinya suatu perbuatan yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Ta'ala atau menyamakan Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan meyakini ada kekuatan yang menyamai atau melebihi kekuatan Allah SWT yang dapat mendatangkan manfaat dan al-Quran kata "syirik" dengan derivasinya dalam berbagai bentuknya disebutkan sebanyak 227 kali. Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut dengan musyrik مُشْرِك.Syirik adalah Dosa BesarSyirik adalah dosa besar yang tidak diampuni Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran Surat An-Nisa' Ayat 48إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَىٰ إِثْمًا عَظِيمًاArtinya "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".Jenis dan Macam-macam SyirikA. Syirik Besar dan Syirik KecilDilihat dari sifat dan tingkat sanksinya hukumannya, syirik dibagi menjadi dua1. Syirik Besar asy-syirkul akbar2. Syirik Kecil asy-syirkul ashgharSyirik besar adalah menjadikan selain Allah sebagai sekutu niddan yang disembah dan ditaati seperti halnya menyembah Allah SWT. Dia meminta dan berdoa kepadanya seperti meminta dan berdoa kepada Allah SWT. Ia takut, berharap, dan cinta kepadanya seperti ia takut kepada Allah SWT atau ia melakukan suatu bentuk ibadah kepadanya seperti ibadah kepada besar ada yang tampak nyata dhahirun jaliyyun seperti menyembah manuisa, berhala, matahari, bulan, bintang, malaikat, dan benda-benda besar ada juga yang bersifat tersembunyi bathinun khafiyyun seperti berdoa meminta kepada orang yang sudah meninggal, minta pertolongan kepadanya agar dikabulkan keinginannya, minta disembuhkan dari penyakit atau dihindarkan dari bahaya, dan yang kecil adalah perkara atau perbuatan yang dapat membawa seseorang kepada kemusyrikan. Jika dilakukan terus menerus, maka dikhawatirkan dapat mengantarkan pelakunya kepada syirik kecil dalam bentuk amalan contohnya adalah riya اَلرِّيَاء. Riya artinya pamer. Yaitu melakukan perbuatan karena ingin dilihat dan dipuji oleh orang jelas lagi riya artinya melihat memperlihatkan. Secara istilah riya artinya memperlihatkan memperbagus suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan menceritakan suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalatMisal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain syirik besar asy-syirkul akbar dan Syirik kecil asy-syirkul ashgharSyirik Besar- Menyebabkan pelakunya keluar dari Islam- Menghapus seluruh amal kebaikan yang dilakukan- Menyebabkan pelakunya kekal di neraka diharamkan masuk surgaSyirik Kecil- Tidak menyebabkan pelakunya keluar dari Islam- Menghapus pahala amal yang disertai oleh syirik kecil tersebut- Tidak menyebabkan pelakunya kekal di nerakaB. Syirik Rububiyyah, Syirik Uluhiyyah, dan Syirik Asma wa ShifatDilihat dari segi kekhususna sifat Allah SWT syirik dibedakan menjadi tiga syirik rububiyyah, syirik uluhiyyah, dan syirik asma wa shifat- Syirik Rububiyyah adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada sesuatu yang mampu menciptakan, memberi rizki, menghidupkan atau mematikan, dan sifat-sifat rububiyyah Syirik Uluhiyah adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada sesuatu yang disembah dan ditaati, sesuatu yang bisa memberikan madharat atau manfaat, memberikan syafa'at tanpa izin Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan lainnya yang termasuk sifat-sifat Syirik dalam asma wa shifat adalah meyakini bahwa selain Allah Subhanahu wa Ta'ala ada yang memiliki sifat-sifat khusus yang hanya dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti mengetahui perkara yang ghaib, dan sifat-sifat Takhayul, Bid'ah, dan KhurafatTahayulSecara bahasa Tahayul berasal dari kata tahayala-yatahayalu-tahayulan yang artinya reka-rekaan, persangkaan, atau khayalan. Secara istilah tahayul adalah kepercayaan terhadap perkara ghaib, yang kepercayaan itu hanya didasarkan pada kecerdikan akal, bukan didasarkan pada sumber Islam baik Al-Quran maupun al-Hadits As-Sunnah. Tahayul dasarnya adalah hayalan atau imajinasi manusia, tradisi yang bersumber pada kepercayaan animisme roh nenek moyang dan dinamisme kepercayaan adanya kekuatan ghaib pada benda-benda tertentu- Contoh Tahayul meyakini mitologi Nyi Roro Kidul sebagai penguasa laut selatan yang akan menculik perempuan-perempuan yang memakai pakaian warna hijau jika bermain di pantai selatan, meyakini ramalan bintang zodiak, meyakini hari-hari baik dan hari sial untuk hajatanBid'ahSecara bahasa Bid'ah artinya sesuatu yang baru. Sedang secara istilah bid'ah artinya mengada-adakan sesuatu dalam agama Islam yang tidak dijumpai keterangannya dalam al-Quran dan as-Sunnah. Atau dengan ungkapan lain "amalan ibadah yang tidak ada tuntunannya baik dalam al-Quran maupun melalui hadits sunnah nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Bid'ah- memperingati hari kematian tujuh hari, empat puluh hari, seratus hari, hingga seribu hari- mengkhususkan malam nishfu sya'ban untuk qiyamul lail dan puasa esok harinyaKhurafatKhurafat Churafat menurut bahasa berarti dongeng, legenda, kisah, cerita bohong, asumsi, dugaan, kepercayaan dan keyakinan yang tidak masuk akal atau aqidah yang tidak istilah khurafat artinya suatu kepercayaan, keyakinan, pandangan dan ajaran yang sesunguhnya tidak memiliki dasar dari agama tetapi diyakini bahwa hal tersebut berasal dan memikiki dasar dari mengkultuskan menghormati secara berlebih-lebihan terhadap orang-orang tertentu, menggunakan ayat-ayat Al-Quran untuk jimatC. RiyaRiya artinya melihat memperlihatkan. Secara istilah riya artinya memperlihatkan memperbagus suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian juga istilah yang mirip dengan riya, yaitu sum'ah. Sum'ah artinya memperdengarkan menceritakan suatu amalan ibadah dengan tujuan agar mendapat perhatian dan pujian mudah dan gamblang contoh orang yang riya dalam shalatMisal biasanya shalat dua rakaat dikerjakan dua menit. Berhubung shalat dipinggi ayah/ibu/guru/mertua dan lain-lain, maka shalat dua rakaatnya dikerjakan 7 menit atau 10 menit agar dinilai sebagai orang alim dan lain NifaqNifaq artinya berpura-pura. Yaitu menampakkan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang terkandung dalam yang suka berbuat nifak disebut orang munafik- suka menghalangi orang beriman dalam menegakkan hukum Allah dan RasulNya- Selalu mengajak kepada kekufuran- suka berbuat kerusakan- Bila berkata berdusta, berjanji mengingkari, diberi amanat berkhiayanat, dan bila bermusuhan berbuat curangE. RiddahRiddah secara bahasa artinya kembali kembali kepada kekufuran. Secara istilah riddah artinya meninggalkan agama Islam secara sadar dan atas kemauan sendiri, tanpa ada paksaan dari orang riddah- Riddah dalam keyakinan misal meragukan ayat al-Quran, meragukan risalah nabi, menghalalkan yang diharamkan Allah- Riddah dalam perkataan bersumpah dengan selain Allah, menghina al-Quran, menghina Nabi dan Rasul Allah- Riddah dalam perbuatan bersujud kepada selain Allah, mempelajari dan mengamalkan sihir, memutuskan hukum tidak berdasarkan hukum AllahG. FasiqFasik secara bahasa artinya keluar dari sesuatu. Secara istilah fasik artinya keluar dari ketentuan-ketentuan syariat, keluar dari ketaatan kepada AllahContoh-contoh perbuatan yang termasuk kefasikanMisal pas waktu shalat dhuhur tiba, tidak seger melaksanakn shalat tapi malah sibu berktifitas lainnya, di bulan Ramadhan tidak puasa padahal mampu melakukannya, dalam pergaulan pria wanita melanggar batas-batas agama.

Banyakhal yang biasa kita kerjakan tanpa kita sadari bis merusak otak, bahkan bisa merusak fungsi dan struktur dari otak, jika kebiasaan itu kita kerjakan selama bertahun-tahun maka bukannya tidak mungkin otak kita akan benar-benar rusak, maka dari itu kita harus mengetahui apa saja kebiasaan yang dapat merusak otak. Berikut beberapa kebiasaan yang bisa merusak otak.Tidak SarapanOtak

SUFYAN Ats Tsauri, seorang ulama ternama pernah berkata, “Sesuatu yang paling sulit bagiku untuk aku luruskan adalah niatku, karena begitu seringnya ia berubah-ubah.” Niat yang baik atau keikhlasan merupakan sebuah perkara yang sulit untuk dilakukan. Hal ini dikarenakan sering berbolak-baliknya hati kita. Terkadang ia ikhlas, di lain waktu tidak. Padahal, sebagaimana yang telah kita ketahui bersama, ikhlas merupakan suatu hal yang harus ada dalam setiap amal kebaikan akan senantiasa menggoda dan merusak amal-amal kebaikan yang dilakukan oleh seorang hamba. Seorang hamba akan terus berusaha untuk melawan iblis dan bala tentaranya hingga ia bertemu dengan Tuhannya kelak dalam keadaan iman dan mengikhlaskan seluruh amal karena itu, sangat penting bagi kita untuk mengetahui hal-hal apa sajakah yang dapat membantu kita agar dapat mengikhlaskan seluruh amal perbuatan kita kepada Allah semata. Berikut di antaranya1 Banyak Berdoa Di antara yang dapat menolong seorang hamba untuk ikhlas adalah dengan banyak berdoa kepada Allah. Lihatlah Nabi kita Muhammad SAW, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah doa اَللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُشْرِكَ بِكَ وَأَنَا أَعْلَمُ وَأَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لاَ أَعْلَمُ » “Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari perbuatan menyekutukan-Mu sementara aku mengetahuinya, dan akupun memohon ampun terhadap perbuatan syirik yang tidak aku ketahui.” Hadits Shahih riwayat Ahmad Nabi kita sering memanjatkan doa agar terhindar dari kesyirikan padahal beliau adalah orang yang paling jauh dari kesyirikan. Inilah dia, Umar bin Khattab ra, seorang sahabat besar dan utama, sahabat terbaik setelah Abu Bakar, di antara doa yang sering beliau panjatkan adalah, “Ya Allah, jadikanlah seluruh amalanku amal yang saleh, jadikanlah seluruh amalanku hanya karena ikhlas mengharap wajahmu, dan jangan jadikan sedikitpun dari amalanku tersebut karena orang lain.” 2 Menyembunyikan Amal Kebaikan Hal lain yang dapat mendorong seseorang agar lebih ikhlas adalah dengan menyembunyikan amal kebaikannya. Yakni dia menyembunyikan amal-amal kebaikan yang disyariatkan dan lebih utama untuk disembunyikan seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan lain-lain. Amal kebaikan yang dilakukan tanpa diketahui orang lain lebih diharapkan amal tersebut ikhlas, karena tidak ada yang mendorongnya untuk melakukan hal tersebut kecuali hanya karena Allah semata. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits, “Tujuh golongan yang akan Allah naungi pada hari di mana tidak ada naungan selain dari naungan-Nya yaitu pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh di atas ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya senantiasa terikat dengan mesjid, dua orang yang mencintai karena Allah, bertemu dan berpisah karena-Nya, seorang lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang cantik dan memiliki kedudukan, namun ia berkata sesungguhnya aku takut kepada Allah, seseorang yang bersedekah dan menyembunyikan sedekahnya tersebut hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya dan seseorang yang mengingat Allah di waktu sendiri hingga meneteslah air matanya.” HR Bukhari Muslim. Apabila kita perhatikan hadits tersebut, kita dapatkan bahwa di antara sifat orang-orang yang akan Allah naungi kelak di hari kiamat adalah orang-orang yang melakukan kebaikan tanpa diketahui oleh orang lain. Dalam hadits lain, Rasulullah bersabda “Sesungguhnya sebaik-baik shalat yang dilakukan oleh seseorang adalah shalat yang dilakukan di rumahnya kecuali shalat wajib.” HR. Bukhari Muslim Rasulullah menyatakan bahwa sebaik-baik shalat adalah shalat yang dilakukan di rumah kecuali shalat wajib, karena hal ini lebih melatih dan mendorong seseorang untuk ikhlas. Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin ra dalam Syarah Riyadush Sholihin menyatakan, “Di antara sebabnya adalah karena shalat sunnah yang dilakukan di rumah lebih jauh dari riya, karena sesungguhnya seseorang yang shalat sunnah di mesjid dilihat oleh manusia, dan terkadang di hatinya pun timbul riya, sedangkan orang yang shalat sunnah di rumahnya maka hal ini lebih dekat dengan keikhlasan.” Basyr bin Al Harits berkata, “Janganlah engkau beramal agar engkau disebut-sebut, sembunyikanlah kebaikanmu sebagaimana engkau menyembunyikan keburukanmu.” Seseorang yang dia betul-betul jujur dalam keikhlasannya, ia mencintai untuk menyembunyikan kebaikannya sebagaimana ia menyembunyikan kejelekannya. Maka dari itu wahai saudaraku, marilah kita berusaha untuk membiasakan diri menyembunyikan kebaikan-kebaikan kita, karena ketahuilah, hal tersebut lebih dekat dengan keikhlasan. 3 Memandang Rendah Amal Kebaikan Memandang rendah amal kebaikan yang kita lakukan dapat mendorong kita agar amal perbuatan kita tersebut lebih ikhlas. Di antara bencana yang dialami seorang hamba adalah ketika ia merasa ridha dengan amal kebaikan yang dilakukan, di mana hal ini dapat menyeretnya ke dalam perbuatan ujub berbangga diri yang menyebabkan rusaknya keikhlasan. Semakin ujub seseorang terhadap amal kebaikan yang ia lakukan, maka akan semakin kecil dan rusak keikhlasan dari amal tersebut, bahkan pahala amal kebaikan tersebut dapat hilang sia-sia. Sa’id bin Jubair berkata, “Ada orang yang masuk surga karena perbuatan maksiat dan ada orang yang masuk neraka karena amal kebaikannya”. Ditanyakan kepadanya “Bagaimana hal itu bisa terjadi?” Beliau menjawab, “seseorang melakukan perbuatan maksiat, ia pun senantiasa takut terhadap adzab Allah akibat perbuatan maksiat tersebut, maka ia pun bertemu Allah dan Allah pun mengampuni dosanya karena rasa takutnya itu, sedangkan ada seseorang yang dia beramal kebaikan, ia pun senantiasa bangga terhadap amalnya tersebut, maka ia pun bertemu Allah dalam keadaan demikian, maka Allah pun memasukkannya ke dalam neraka.” 4 Takut akan Tidak Diterimanya Amal Allah berfirman وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, karena mereka tahu bahwa Sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” QS. Al Mu’minun 60 Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa di antara sifat-sifat orang mukmin adalah mereka yang memberikan suatu pemberian, namun mereka takut akan tidak diterimanya amal perbuatan mereka tersebut Tafsir Ibnu Katsir . Hal semakna juga telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Aisyah ketika beliau bertanya kepada Rasulullah tentang makna ayat di atas. Ummul Mukminin Aisyah berkata, “Wahai Rasulullah apakah yang dimaksud dengan ayat, “Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, karena mereka tahu bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka” adalah orang yang mencuri, berzina dan meminum khamr kemudian ia takut terhadap Allah?. Maka Rasulullah pun menjawab Tidak wahai putri Abu Bakar Ash Shiddiq, yang dimaksud dengan ayat itu adalah mereka yang shalat, puasa, bersedekah namun mereka takut tidak diterima oleh Allah.” HR. Tirmidzi dengan sanad shahih Ya saudaraku, di antara hal yang dapat membantu kita untuk ikhlas adalah ketika kita takut akan tidak diterimanya amal kebaikan kita oleh Allah. Karena sesungguhnya keikhlasan itu tidak hanya ada ketika kita sedang mengerjakan amal kebaikan, namun keikhlasan harus ada baik sebelum maupun sesudah kita melakukan amal kebaikan. Apalah artinya apabila kita ikhlas ketika beramal, namun setelah itu kita merasa hebat dan bangga karena kita telah melakukan amal tersebut. Bukankah pahala dari amal kebaikan kita tersebut akan hilang dan sia-sia? Bukankah dengan demikian amal kebaikan kita malah tidak akan diterima oleh Allah? Tidakkah kita takut akan munculnya perasaan bangga setelah kita beramal shalih yang menyebabkan tidak diterimanya amal kita tersebut? Dan pada kenyataannya hal ini sering terjadi dalam diri kita. Sungguh amat sangat merugikan hal yang demikian itu. 5 Tidak Terpengaruh oleh Perkataan Manusia Pujian dan perkataan orang lain terhadap seseorang merupakan suatu hal yang pada umumnya disenangi oleh manusia. Bahkan Rasulullah pernah menyatakan ketika ditanya tentang seseorang yang beramal kebaikan kemudian ia dipuji oleh manusia karenanya, beliau menjawab, “Itu adalah kabar gembira yang disegerakan bagi seorang mukmin.” HR. Muslim Begitu pula sebaliknya, celaan dari orang lain merupakan suatu hal yang pada umumnya tidak disukai manusia. Namun saudaraku, janganlah engkau jadikan pujian atau celaan orang lain sebagai sebab engkau beramal saleh, karena hal tersebut bukanlah termasuk perbuatan ikhlas. Seorang mukmin yang ikhlas adalah seorang yang tidak terpengaruh oleh pujian maupun celaan manusia ketika ia beramal shalih. Ketika ia mengetahui bahwa dirinya dipuji karena beramal shalih, maka tidaklah pujian tersebut kecuali hanya akan membuat ia semakin tawadhu rendah diri kepada Allah. Ia pun menyadari bahwa pujian tersebut merupakan fitnah ujian baginya, sehingga ia pun berdoa kepada Allah untuk menyelamatkannya dari fitnah tersebut. Ketahuilah wahai saudaraku, tidak ada pujian yang dapat bermanfaat bagimu maupun celaan yang dapat membahayakanmu kecuali apabila kesemuanya itu berasal dari Allah. Manakah yang akan kita pilih wahai saudaraku, dipuji manusia namun Allah mencela kita ataukah dicela manusia namun Allah memuji kita? 6 Menyadari bahwa Manusia Bukanlah Pemilik Surga dan Neraka Sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari bahwa orang-orang yang dia jadikan sebagai tujuan amalnya itu baik karena ingin pujian maupun kedudukan yang tinggi di antara mereka, akan sama-sama dihisab oleh Allah, sama-sama akan berdiri di padang mahsyar dalam keadaan takut dan telanjang, sama-sama akan menunggu keputusan untuk dimasukkan ke dalam surga atau neraka, maka ia pasti tidak akan meniatkan amal perbuatan itu untuk mereka. Karena tidak satu pun dari mereka yang dapat menolong dia untuk masuk surga ataupun menyelamatkan dia dari neraka. Bahkan saudaraku, seandainya seluruh manusia mulai dari Nabi Adam sampai manusia terakhir berdiri di belakangmu, maka mereka tidak akan mampu untuk mendorongmu masuk ke dalam surga meskipun hanya satu langkah. Maka saudaraku, mengapa kita bersusah-payah dan bercapek-capek melakukan amalan hanya untuk mereka? BACA JUGA Riya dan Ikhlas Ibnu Rajab dalam kitabnya Jamiul Ulum wal Hikam berkata “Barang siapa yang berpuasa, shalat, berzikir kepada Allah, dan dia maksudkan dengan amalan-amalan tersebut untuk mendapatkan dunia, maka tidak ada kebaikan dalam amalan-amalan tersebut sama sekali, amalan-amalan tersebut tidak bermanfaat baginya, bahkan hanya akan menyebabkan ia berdosa”. Yaitu amalan-amalannya tersebut tidak bermanfaat baginya, lebih-lebih bagi orang lain. 7 Ingin Dicintai, Namun Dibenci Saudaraku, sesungguhnya seseorang yang melakukan amalan karena ingin dipuji oleh manusia tidak akan mendapatkan pujian tersebut dari mereka. Bahkan sebaliknya, manusia akan mencela dan membencinya. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang memperlihat-lihatkan amalannya maka Allah akan menampakkan amalan-amalannya “ HR. Muslim Akan tetapi, apabila seseorang melakukan amalan ikhlas karena Allah, maka Allah dan para makhluk-Nya akan mencintainya sebagaimana firman Allah ta’ala إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَيَجْعَلُ لَهُمُ الرَّحْمَنُ وُدًّا “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang.” QS. Maryam 96 Pada ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia akan menanamkan dalam hati-hati hamba-hamba-Nya yang shalih kecintaan terhadap orang-orang yang melakukan amal-amal saleh yaitu amalan-amalan yang dilakukan ikhlas karena Allah dan sesuai dengan tuntunan Nabi-Nya . Tafsir Ibnu Katsir. Dalam sebuah hadits dinyatakan “Sesungguhnya apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Dia menyeru Jibril dan berkata wahai Jibril, sesungguhnya Aku mencintai fulan, maka cintailah ia. Maka Jibril pun mencintainya. Kemudian Jibril menyeru kepada penduduk langit sesungguhnya Allah mencintai fulan, maka cintailah ia. Maka penduduk langit pun mencintainya. Kemudian ditanamkanlah kecintaan padanya di bumi. Dan sesungguhnya apabila Allah membenci seorang hamba, maka Dia menyeru Jibril dan berkata wahai Jibril, sesungguhnya Aku membenci fulan, maka bencilah ia. Maka Jibril pun membencinya. Kemudian Jibril menyeru kepada penduduk langit sesungguhnya Allah membenci fulan, maka benciilah ia. Maka penduduk langit pun membencnya. Kemudian ditanamkanlah kebencian padanya di bumi.” HR. Bukhari Muslim Hasan Al Bashri berkata “Ada seorang laki-laki yang berkata Demi Allah aku akan beribadah agar aku disebut-sebut karenanya’. Maka tidaklah ia dilihat kecuali ia sedang shalat, dia adalah orang yang paling pertama masuk mesjid dan yang paling terakhir keluar darinya. Ia pun melakukan hal tersebut sampai tujuh bulan lamanya. Namun, tidaklah ia melewati sekelompok orang kecuali mereka berkata lihatlah orang yang riya ini’. Dia pun menyadari hal ini dan berkata tidaklah aku disebut-sebut kecuali hanya dengan kejelekan, ’sungguh aku akan melakukan amalan hanya karena Allah’. Dia pun tidak menambah amalan kecuali amalan yang dulu ia kerjakan. Setelah itu, apabila ia melewati sekelompok orang mereka berkata ’semoga Allah merahmatinya sekarang’. Kemudian Hasan al bashri pun membaca ayat “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang.” Tafsir Ibnu Katsir. Wallahualam. [] SUMBER IKADI . 305 473 142 412 480 124 490 327

sebutkan hal yang dapat merusak keikhlasan